recent posts

banner image

Pengertian, karakteristik, dan perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif

1.   Apa pengertian metodologi dan metode penelitian?
Menurut Sarantakos (1995:32-33), metodologi berarti science of methods (method + logy). Kata logy berasal dari kata Yunani yang berarti science.  Dengan cara yang sama digunakan untuk geology, biology, sociology dan lain-lain. Kata metodologi memuat berbagai standard dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengarakhan pilihan, struktur, proses dan penggunaan metode, sebagai arah dari suatu paradigma. Sedangkan metode adalah a theoretical dan a methodological yang berarti independen dari metodologi. Interview, sebagai contoh, sama halnya dengan observasi, content analysis, dan sebagainya.

2.   Apa defenisi dan karakteristik penelitian kualitatif?
      Defenisi penelitian kualitatif
Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif dcngan mcngatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menjadikan multimethods sebagai fokusnya; melibatkan pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap pokok persoalannya. Ini berarti bahwa peneliti kualitatif mengkaji suatu masalah dalam situasi alaminya, yang bertujuan memberi makna atau menginterpretasi suatu fenomena. Makna dalam pengertian ini adalah makna yang diletakkan orang pada fenomena yang sedang dikaji. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan kajian dan kumpulan aneka ragam pengalaman empirik (empirical materials) melalui: studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, interview, observasi, sejarah, interaksi dan teks-teks visual, yang mendeskripsikan peristiwa rutin dan momen-momen yang bersifat problematik serta makna kehidupan individu (Creswell, 1998:14-15).
        Karakteristik penelitian kualitatif
          Ciri Utama (Metode) Penelitian Kualitatif menurut Spencer, Ritchie, Lewis & Dillon (2003: 32), yaitu :
  1. Memberi fokus perhatian pads meanings (makna), khususnya subjective meanings dari partisipan.
  2. Suatu komitmen untuk memandang (dan kadang-kadang menjelaskan) fenomena dan perspektif mereka yang sedang dikaji.
  3. Suatu kesadaran dan pertimbangan akan peranan dan perspektif peneliti. [Interpretasi atas kalimat ini bahwa peneliti harus mempunyai kesadaran yang tinggi akan keterbatasan perannya dalam memaknai suatu fenomena. Dalam studi-studi kualitatif, hak peneliti menginterpretasi suatu fenomena terkebiri. Dan ini menjadi salah satu pembeda dengan studi-studi kuantitatif yang memberi hak penuh pada peneliti untuk menjelaskan dan menginterpretasi fenomena yang dikaji].
  4. Penelitian naturalistik berada dalam real worldy bukan dalam experimental or manipulated setting.
  5. Meleburkan diri dalam waktu lama {prolonged immersion) atau melakukan kontak dengan research setting [misalnya masyarakat, kelompok, individu, dll]
  6. Tidak inenggunakan metodologi orthodoks [maksudnya metodologi penelitian tradisional-kuantitatif]; gantinya menggunakan strategi penelitian yang bersifat fleksibel {emergent research strategy).
  7. Penggunaan metode yang tidak terstandarisasi, semi terstruktur atau tidak terstruktur yang sentisitif terhadap konteks sosial suatu kajian.
  8. Memperoleh data yang detail, luas cakupannya (rich) dan kompleks (sebagai contoh, penggunaan thick deseription).
  9. Setting data secara kontekstual.
  10. Pengumpulan dan analisis data utamanya dalam bentuk words dan images, daripada angka-angka.
  11. Suatu komitmen untuk tetap mempertahankan diversity dan complexity dalam analysis.
  12. Perhargaan akan keunikan setiap kasus, topik dan pola yang berbeda diantara kasus yang ada.
  13. Lebih mengutamakan proses analisis yang bersifat induktif daripada deduktif.
  14. Memberi perhatian lebih pada emergent categories and theories (kategori dan teori yang muncul setelah pengumpulan data dimulai) daripada menggantungkan diri pada a priopri eoneepts and ideas (konsep dan ide yang bersifat teoretik yang dibangun sebelum pengumpulan data dimulai).
  15. Lebih mengedepankan pengembangan hipotesis daripada pengujian.
  16. Memberi fokus perhatian pada miero'soeialproeesses.
  17. Penjelasan yang diberikan lebih berada tataran meaning dalam pengertian local causality (mengapa suatu interaksi tertentu terjadi atau tidak terjadi) daripada tataran apa yang disebut surface working atau context-free laws (penjelasan yang sifatnya umumnya].
3.   Apa perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif?
Mack, dkk., secara tegas menyatakan bahwa perbedaan utama antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah:
1)      tujuan analisisnya
2)       jenis pertanyaan yang dipertanyakannya
3)       jenis instrumen pengumpulan data yang digunakannya
4)      bentuk data yang dihasilkannya
5)       tingkat flesikbilitas yang dibuat dalam desain penelitiannva
Mack, dkk., (2008:3-4) juga mengajukan dan memberikan jawaban atas pertanyaan "what is the most important difference between quantitative and qualitative methods?" Apa yang paling utama yang membedakan antara metode kuantitatif dan kualitatif? Mereka menjawab pertanyaan yang diajukannya sendiri dengan mengatakan bahwa "the key difference between quantitative and qualitative methods is their flexibility". Jadi menurut mereka bahwa perbedaan utama yang membedakan keduanya adalah "fleksibilitasnya".
Secara umum, metode kuantitatif relatif tidak fleksibel (fairly inflexible). Dengan metode kuantitatif seperti survey dan kuesioner, sebagai contoh, para peneliti menanyakan ke semua partisipan pertanyaan yang sama dengan urutan yang sama pula. Kategori respon dari pertanyaan yang -dapat dipilih partisipan bersifat "closed-ended". Keuntungan dari ketidakfleksibelan seperti ini adalah memungkinkan adanya perbandingan arti dari respon antar partisipan dan lokasi penelitian. Akan tetapi, hal ini membutuhkan pemahaman yang baik terhadap pertanyaan-pertanyaan penting yang ditanyakan, cara terbaik menanyakannya, dan "range" respon yang mungkin (Mack. dkk., 2008:3-4).
Kemudian, metode kualitatif dicirikan dengan "lebih fleksibel", dimana metode tersebut memungkinkan spontanitas dan adaptasi serta interaksi yang lebih luwes antara peneliti dan partisipan. Sebagai contoh, metode kualitatif menggunakan pertanyaan "open-ended", yang tidak harus sama persis untuk setiap partisipan. Dengan pertanyaan "open-ended", partisipan bebas memberikan responnya dengan menggunakan kata/bahasa niereka sendiri dan respon-respon yang diberikan cenderung lebih luas dibandingkan dengan respon dari pertanyaan pada metode kuantitatif, yang biasanya menggunakan jawaban "yes" dan "no". (Mack, dkkv 2008:4)


Sumber :
Salam, Muslim. 2011. Dialog Paradigma Metodologi Penelitian Sosial. Masagena Press.
Salam, Muslim. 2011. Metodologi Penelitian Sosial Kualitatif: Menggugat Doktrin Kuantitatif. Masagena Press.

Pengertian, karakteristik, dan perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif Pengertian, karakteristik, dan perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif Reviewed by auliaasyarifah on Mei 27, 2017 Rating: 5

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.